Post Lainnya
Loading...
Selasa, 25 Maret 2014

Sistem Teristribusi : Proses (Agent Part 2)

Bahasa Pemrograman 


Bahasa pemrograman yang dipakai untuk tahap implementasi dari software agent, sangat

menentukan keberhasilan dalam implementasi agent sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa
peneliti memberikan petunjuk tentang bagaimana karakteristik bahasa pemrorgaman yang
sebaiknya di pakai [Knabe, 1995] [Brenner et al., 1998]. Diantaranya yaitu :

1. Object-Orientedness:
Karena agent adalah berhubungan dengan obyek, bahkan beberapa peneliti menganggap
agent adalah obyek yang aktif, maka juga agent harus diimplementasikan kedalam pemrorgaman
yang berorientasi obyek (object-oriented programming language).

2. Platform Independence:
Seperti sudah dibahas pada bagian sebelumnya, bahwa agent hidup dan berjalan diberbagai
lingkungan. Sehingga idealnya bahasa pemrograman yang dipakai untuk implementasi adalah yang
terlepas dari platform, atau dengan kata lain program tersebut harus bisa dijalankan di platform
apapun (platform independence).

3. Communication Capability:
Pada saat berinteraksi dengan agent lain dalam suatu lingkungan jaringan (network
environment), diperlukan kemampuan untuk melakukan komunikasi secara fisik. Sehingga
diperlukan bahasa pemrograman yang dapat mensupport pemrograman yang berbasis network dan
komunikasi.

4. Security:
Faktor keamanan (security) adalah factor yang sangat penting dalam memilih bahasa
pemrorgaman untuk implementasi software agent. Terutama untuk mobil agent, diperlukan bahasa
pemrograman yang mensupport level-level keamanan yang bisa membuat agent bergerak dengan
aman.

5. Code Manipulation:
Beberapa aplikasi software agent memerlukan manipulasi kode program secara runtime,
sehingga diperlikan bahasa pemrograman untuk software agent yang dapat menangani masalah
runtime tersebut.
Dari karakteristik diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa pemrograman yang layak untuk
mengimplementasikan software agent adalah sebagai berikut :
o Java
o Telescript
o Tcl/Tk, Safe-Tcl, Agent-Tcl

Riset dan Aplikasi Software Agent 



Ada dua tujuan dari survey tentang riset dan aplikasi software agent. Yang pertama adalah,

untuk mengeidentifikasi sampai sejauh mana teknologi agent sudah diaplikasikan dengan
memberikan pointer berupa contoh-contoh aplikasi sistem yang sudah ada. Yang kedua adalah,
untuk memberikan gambaran ke depan, masalah-masalah apa yang sudah dan belum terpecahkan
dan membuka peluang untuk mencoba mengaplikasikan teknologi agent ke masalah baru yang
timbul.. Dibawah ini beberapa contoh riset Software Agent dalam bidang industri, internet/bisnis,
entertainment, medis, dan bidang pendidikan.

1. Riset dan Aplikasi Software Agent di Dunia Industri 

Dewasa ini teknologi agent sudah diaplikasikan secara luas di dunia Industri. dan harus
diakui bahwa sejarah penelitian software agent telah berkembang. Tidak hanya dunia Internet dan
bisnis, dewasa ini teknologi agent banyak didesain untuk dimanfaatkan di bidang industri.

Manufacturing:
Parunak [Parunak, 1987] mempelopori proyek penelitian yang dia sebut YAMS (Yet
Another Manufacturing System), dimana dia berusaha mengaplikasikan protokol contract net untuk
proses kontrol di manufacturing. Untuk mengatasi masalah kompleks dalam proses manufacturing,
YAMS mengadopsi pendekatan MAS, dimana setiap pabrik dan komponen didalamnya
direpresentasikan sebagai agent. Aplikasi lain yang menggunakan teknologi agent dalam area ini
adalah: konfigurasi dan desain untuk product manufacturing [Darrand et al., 1996], pendesainan
secara kolaborativ [Cutosky et al., 1994] [Brooks, 1986], pengontrolan dan penjadwalan operasi
manufacturing [Fordyce et al., 1994] [Oliveira et al., 1997] [Parunak et al., , 1997] [Sprumont et al.,
1997], dsb.

Process Control:
Process control secara sistem merupakan sistem yang harus bisa bekerja secara mandiri dan
bersifat reactive. Hal ini sesuai dengan karakteristik dari agent, sehingga bukan sesuatu yang
mengejutkan kalau banyak muncul pengembangan aplikasi process control yang berbasis ke
teknologi agent. Beberapa contoh penelitian dan aplikasi yang berada dalam area ini adalah: proyek
ARCHON yang diaplikasikan untuk manajemen transportasi listrik [Corera et al., 1996] dan kontrol
untuk percepatan partikel [Perriolat et al., 1996], kemudian juga: pengontrolan iklim [Clearwater et
al., 1996], pengontrolan spacecraft [Ingrand et al., 1992] [Schwuttke et al., 1993], dsb.

Telecommunications:
Sistem telekomunikasi pada umumnya bergerak dalam skala besar, dan komponen-komponen telekomunikasi yang terhubung, terdistribusi dalam jaringan. Untuk itu diperlukan
sistem monitoring dan manajemen dalam kerangka real-time. Dengan semakin tingginya tingkat
kompetisi untuk menyediakan sistem komunikasi yang  terbaik, diperlukan pendekatan
komputerisasi dan software paradigma yang sesuai. Disinilah teknologi agent diperlukan. Beberapa
riset dan aplikasi dalam area ini adalah: pengontrolan jaringan [Schoonderwoerd et al., 1997]
[Weihmayer et al., 1998], transmisi dan switching [Nishibe et al., 1993], service management
[Burmeister et al., 1997], dan manajemen jaringan [Esfandani et al., 1996] [Garijo et al., 1992] [Rao
et al., 1990], dsb.

Air Traffic Control:
Ljunberg [Ljunberg et al., 1992] mengemukakan sistem pengontrolan lalu lintas udara
berbasis agent yang terkenal dengan nama OASIS. OASIS sudah diujicoba di bandar udara Sydney
di Australia. OASIS diimplemantasikan menggunakan sistem yang disebut DMARS [Georgeff,
1994].

Transportation System:
Beberapa contoh aplikasi teknologi agent yang ada dalam area ini adalah: aplikasi pencarian
sistem transportasi dan pemesanan tiket dengan menggunakan MAS [Burmeister et al., 1997],
kemudian aplikasi lain adalah seperti yang dikemukakan oleh Fischer [Fischer et al., 1996].

2. Riset dan Aplikasi Software Agent di Dunia Internet dan Bisnis 

Seperti sudah disebutkan diatas, boleh dikatakan  teknologi agent paling banyak
diaplikasikan dalam dunia Internet dan bisnis. Bagaimanapun juga ini tak lepas dari perkembangan
teknologi yang sangat pesat terutama teknologi jaringan computer. Sehingga perlu paradigma baru
untuk menangani masalah kolaborasi, koordinasi dalam jarak yang jauh.

Information Management:
Ada dua tema besar dalam manajemen informasi dan peran teknologi agent untuk mengatasi
masalah information overload karena perkembangan teknologi jaringan dan Internet.
Information Filtering:
Proyek MAXIMS [Maes, 1994] [Decker et al., 1997], kemudian WARREN [Takahashi et
al., 1997] adalah contoh aplikasi di bidang information filter.

Information Gathering:
Banyak sekali aplikasi yang masuk area information gathering baik gratis maupun komersil.
Contohnya adalah proyek WEBMATE [Chen et al., 1998], pencarian homepage dengan softbot
[Etzioni, 1996], proyek LETIZIA [Lieberman, 1995], dsb.

Electronic Commerce:
Tema riset kearah desain dan implementasi untuk mengotomatisasi jual-beli, termasuk
didalamnya adalah implementasi strategi dan interaksi dalam jual-beli, tawar-menawar, teknik
pembayaran, dsb. [Chaves et al., 1996] merealisasikan sistem pasar elektronik dalam sistem yang
disebut dengan KASBAH. Dalam sistem ini disimulasikan buyer agent dan seller agent yang
melakukan transaksi jual-beli, tawar-menawar, dan masing-masing agent mempunyai strategi jual
beli untuk mendapatkan yang termurah atau teruntung. Aplikasi agent lainnya adalah BargainFinder
[Krulwich, 1996], JANGO [Doorenbos et al., 1997], MAGMA [Tsvetovatyy et al., 1997], dsb.

Distributed Project Management:
Untuk meningkatkan produktivitas dalam kerja yang memerlukan kolaborasi antar anggota
tim dalam kerangka teamwork, mau tidak mau harus dipikirkan kembali model software yang
mempunyai karakteristik bisa melakukan kolaborasi dan koordinasi secara mandiri, untuk
membantu tiap anggota dalam melakukan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Salah satu
pemecahannya adalah dengan mengimplemantasikan teknologi agent dalam software sistem yang
dipakai untuk berkolaborasi. Anumba [Anumba et al., 1997] memberikan kontribusi dalam
pengembangan decision support system untuk designer dalam mendesain bangunan dalam kerangka
teamwork. Riset dan aplikasi lain adalah RAPPID [Parsons et al., 1999], PROCESSLINK [Petrie et
al., 1999], dan juga OOEXPERT [Romi et al, June 1999] [Romi et al., March 1999] [Romi et al.,
July 2000] [Romi, 2001] yang memberikan solusi dan metodologi dalam pemecahan masalah object
model creation process dalam OOAD, dan implementasi dengan menggunakan pendekatan Multi
Agent System (MAS).

3. Riset dan Aplikasi Software Agent di Dunia Entertainment 

Komunitas informatika dan ilmu komputer sering tidak menjamah secara serius industri-industri yang bersifat lebih ke arah rekreasi dan kesenangan (Leisure Industri) [Jennings et al.,
1998]. Misalnya adalah masalah industri game, teater dan sinema, dsb. Dengan adanya software
agent, memungkinkan komunitas informatika dan komputer ikut andil dalam merealisasikan
industri yang bersifat entertainment ini.

Games:
Software agent berperan penting dalam pengembangan game modern, misalnya dengan
membawa paradigma agent kedalam karakter manusia atau sesuatu dalam game tersebut sehingga
lebih hidup. Beberapa riset yang sudah sampai pada tahap implementasi adalah aplikasi game yang
dikembangkan oleh Grand dan Cliff [Grand et al., 1998], kemudian juga [Wavish et al., 1996], dsb.

4. Riset dan Aplikasi Software Agent di Dunia Medis 

Dunia medis adalah bidang yang akhir-akhir ini sangat gencar dilakukan proses
komputerisasi . Tidak ketinggalan, teknologi agent pun dicoba untuk diimplementasikan dalam
rangka mencoba mengatasimasalah-masalah yang berhubungan dengan monitoring pasien [Larsson
et al., 1998], manajemen kesehatan dari pasien [Huang et al., 1995], dsb.

Referensi :
http://iwan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/22154/3_Proses.pdf


Link Kelompok :
Aprilina Putri :  Threading Part 1(http://aprilinaputri19.wordpress.com/2014/03/25/thread-part-1/)
Aries S Prayoga Threading Part 2 (http://ariesprayoga.wordpress.com/2014/03/25/thread-part-2)
Fadhlanullah Sidiq Client - Server (http://fadhlansymphony.blogspot.com.tr/2014/03/client-server.html)

Priyanti Kusuma Sari :  Agent Part 1 (http://priyantikusumasari.blogspot.com.tr/2014/03/agent.html)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Badminton